Bersama-sama keluarga Manuhutu, juga staf Pemerintah dan Tua-tua adat Negeri Haria. Mereka mengantar Kapitan Latu Manuhutu ke Lounusa. Setelah tiba Di Lounusa , Maksud yang baik ini diberitahukan kepada Simanole. Simanole mengumpulkan staf pemerintah dan tua-tua adat, untuk menjelaskan syariat yang berlaku di Lounusa.
Dalam pertemuan bersama rombongan Manuhutu dari Haria, Tua-tua Adat yang di kepalai oleh Aman Upu (Tuantanah) Tomalayueng (Tamilueng) menerangkan syarat adat dan harta kwain sebagai berikut :
Maka berangkatlah Simamole ke hutumuri dank e Elhau. Dan keluarga Manuhutu masi tetap tinggal di Lounusa. Setelah Simamole berangkat ke Hutumuri dan Elhau, maka keluarga Manuhutu mengadakan rapat menyangkut sariat adat negeri Lounusa, apakah sanggup keluarga Manuhutu melaksanakan tuntutan adat negeri Lounusa atau tidak. Rasanya paling berat bagi keluaraga Manuhutu, ialah masalah potong kepala itu. Sebab bila Kapitan Latu Manuhutu calon suami Okiwanda tidak kebal, maka kematian akan terjadi. Karena alasan-alasan itu, keluarga bermufakat diam-diam untuk bersepakat dengan Okiwanda, untuk dibawah lari, supaya luput dari tuntutan adat tersebut. Setelah Okiwanda setuju untuk dibawa lari, maka diam-diam pada malam hari, rombongan Manuhutu bersama Okiwanda setuju untuk dibawa lari, maka dengan diam diam pada malam hari, rombongan Manuhutu bersama okiwanda, mereka turun ke pantai Toisapu, lalu berangkat ke haria. Setelah Simamole kembali dari Hutumuri dan Elhau dan tiba di Lounusa, dia diberitahukan bahwa keluarga Manuhutu, telah membawa Okiwanda lari ke Haria. Mendengar itu, maralah Simamole, seakan-akan ia mau terbang ke Haria untuk membunuh semua keluarga Manuhutu. Karena marahnya Simanole, tidak seorangpun yang dapat menghiburnya. Dikumpulnya staf pemerintah dan Tua-Tua adat di baeleo lounusa, maka berkatalah Simanole di hadapan saniri dan Tua-Tua adat Negeri Lounusa, Bahwa mata rumah manuhutu dan Keturunannya, tidak boleh menginjak kaki di Negeriku, bila mereka dating masuk Negeriku, mereka akan mendapat kutuk.Demikianlah sumpah Simamole terhadap keluarga Manuhutu. Sebab itu, sumpah sampai hari ini, keluarga Manuhutu enggan dating ke Hutumuri. Mereka takut kepada sumpah itu.
Dalam pertemuan bersama rombongan Manuhutu dari Haria, Tua-tua Adat yang di kepalai oleh Aman Upu (Tuantanah) Tomalayueng (Tamilueng) menerangkan syarat adat dan harta kwain sebagai berikut :
- Yang mau menjadi suami Okiwanda, harus relah memberikan kepalahnya dipotong oleh saudara laki-laki, dan bila tidak mati, maka dia berhak kawin dengan saudaranya. Ini berarti dia bias menjaga saudara perempuannya dari perebutan kekuasaan.
- Kain putih 9 kayu besar.
- kain berang 9 kayu
- Kain Patola 9 kayu besar
- Ular mas 9 ekor
- Gong besar 9 buah
- Piring batu besar 9 buah
- Sageru (sopi) 9 tempayang
- Tempat siri tembaga 9 buah lengkap dengan isinya
- Tembakau 9 Lemping.
Maka berangkatlah Simamole ke hutumuri dank e Elhau. Dan keluarga Manuhutu masi tetap tinggal di Lounusa. Setelah Simamole berangkat ke Hutumuri dan Elhau, maka keluarga Manuhutu mengadakan rapat menyangkut sariat adat negeri Lounusa, apakah sanggup keluarga Manuhutu melaksanakan tuntutan adat negeri Lounusa atau tidak. Rasanya paling berat bagi keluaraga Manuhutu, ialah masalah potong kepala itu. Sebab bila Kapitan Latu Manuhutu calon suami Okiwanda tidak kebal, maka kematian akan terjadi. Karena alasan-alasan itu, keluarga bermufakat diam-diam untuk bersepakat dengan Okiwanda, untuk dibawah lari, supaya luput dari tuntutan adat tersebut. Setelah Okiwanda setuju untuk dibawa lari, maka diam-diam pada malam hari, rombongan Manuhutu bersama Okiwanda setuju untuk dibawa lari, maka dengan diam diam pada malam hari, rombongan Manuhutu bersama okiwanda, mereka turun ke pantai Toisapu, lalu berangkat ke haria. Setelah Simamole kembali dari Hutumuri dan Elhau dan tiba di Lounusa, dia diberitahukan bahwa keluarga Manuhutu, telah membawa Okiwanda lari ke Haria. Mendengar itu, maralah Simamole, seakan-akan ia mau terbang ke Haria untuk membunuh semua keluarga Manuhutu. Karena marahnya Simanole, tidak seorangpun yang dapat menghiburnya. Dikumpulnya staf pemerintah dan Tua-Tua adat di baeleo lounusa, maka berkatalah Simanole di hadapan saniri dan Tua-Tua adat Negeri Lounusa, Bahwa mata rumah manuhutu dan Keturunannya, tidak boleh menginjak kaki di Negeriku, bila mereka dating masuk Negeriku, mereka akan mendapat kutuk.Demikianlah sumpah Simamole terhadap keluarga Manuhutu. Sebab itu, sumpah sampai hari ini, keluarga Manuhutu enggan dating ke Hutumuri. Mereka takut kepada sumpah itu.